Rabu, 04 Maret 2009
mY MeMo
aqUh vLink cNeNK cMvUl bReNK TMeN*,8hg! aqUh hDuP TnV CoRNK TmAN/cH8at dUnIA NiE CeP!...mAnK SwH SEx* mClh tnTG anTr chBt cX bRhbGn d9 pCar..bHkN mNurt aquH p.tndt tmEn l8H BrHR9 dR! pD PcAR...
PcAr hNya cMntr.sDg.n tMEn aKn cLm.a da......
tMaNT B9 aqUh dLah s9L.a,,,,,,,,,d-dlM pRch8tn ta9 bLewh dA p.tGkrn.
Rabu, 18 Februari 2009
8 kEcErdaSaN maNuSia
MENARA HATI
inspirasi
Bila anda tidak memasukkan batu besar terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya.”
Apa yang dimaksud dengan “batu besar” dalam hidup anda?
* Anak-anak anda
* Pasangan anda
* Pendidikan anda
* Hal-hal yang penting dalam hidup anda
* Mengajarkan sesuatu pada orang lain
* Melakukan pekerjaan yang kau cintai
* Waktu untuk diri sendiri
* Kesehatan anda
* Teman anda
Ingatlah untuk selalu memasukkan “Batu Besar” pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil terlebih dahulu, maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.
Oleh karena itu, tanyalah pada diri anda sendiri: “Apakah ‘Batu Besar’ dalam hidup saya?” Lalu kerjakan itu pertama kali.
Note :
Niat baik janganlah ditunda, lakukan semua menurut prioritasnya dahulu.
sedikit rilex…ngopi dulu lah…bu…
RENUNGAN
Betapa sering kita mengagumi berbagai hal di sekeliling kita. Kita mengagumi ciptaan Tuhan, seperti alam semesta dengan segala isinya: gunung-gunung, lautan, sungai, hutan, dan segala keindahan ciptaanNya yang menakjubkan. Kita juga bahkan mengagumi Kandahar’s dan kecanggihan ciptaan manusia, seperti gedung-gedung tinggi, komputer, peralatan komunikasi, pesawat luar angkasa bahkan berbagai simbol kemewahan seperti: baju Ralph Laurent, sepatu Bally, pena Mont Blanc, dasi Giorgio Armani, dan berbagai jenis mobil mewah seperti Mercedez Benz, BMW, Jaguar, dan sebagainya.Kita seringkali dibuat takjub oleh hal-hal yang berada di luar kita tersebut. Tetapi di sisi lain kita justru sering tidak menyadari dan tidak pernah mengucap syukur atas ciptaan Tuhan yang luar biasa dan yang merupakan maha karya (master piece) Tuhan yang paling sempurna (the ultimate creation) dari seluruh ciptaanNya yang lain, yaitu kita, manusia. Setiap kita adalah sangat berharga, bernilai tinggi, unik, dan sangat indah serta jauh lebih berharga dibandingkan apa pun di dunia ini.
Pernahkah kita menyadari bahwa tubuh kita terdiri atas 200 bentuk tulang yang berbeda yang terangkai dan tersusun secara sempurna; dibungkus dengan milyaran serat otot dan dikoordinasikan oleh jaringan syaraf yang panjangnya tidak kurang dari 10 kilometer. Jantung kita adalah sebuah pompa mekanik yang mengagumkan, yang berdenyut rata-rata 36 juta kali setiap tahunnya sepanjang hidup kita, tanpa pernah beristirahat. Sedangkan otak kita merupakan komputer canggih yang mengendalikan lebih dari seratus tugas (super multi tasking) secara bersamaan dalam sistem tubuh kita.
Pernahkah pula kita sadari bahwa setiap kita adalah unik dan setiap kita berbeda dibandingkan dengan orang lain. Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang identik atau sama, bahkan saudara kembar identik pun tidak. Artinya sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna, setiap kita juga memiliki kelebihan dan kekuatan yang berbeda satu sama lain. Keyakinan itulah yang harus mendasari setiap pergumulan dan upaya kita meraih hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.
Pernahkah kita menyadari bahwa seorang tukang parkir yang berdiri di samping sebuah mobil Mercy S700, adalah jauh lebih mengagumkan dan luar biasa dibandingkan dengan mobil tersebut. Sang tukang parkir adalah ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa, sedangkan mobil mewah adalah ciptaan manusia; tetapi kita justru lebih mengagumi mobil tersebut dibandingkan seorang manusia yang tercipta dalam kesempurnaan ilahi.
Menurut Stephen Covey, ada empat anugerah Tuhan kepada manusia yang spesifik tidak dimiliki oleh ciptaanNya yang lain. Ke empat anugerah ilahi itulah yang membuat manusia unik dan memiliki daya untuk menjadi co-creator bagi kehidupannya.
1. Kesadaran diri, yaitu kemampuan untuk berpikir tentang proses berpikir kita sendiri. Ini yang menjadi alasan mengapa manusia memiliki kekuasaan atas semua benda di dunia ini dan mengapa manusia dapat membuat kemajuan penting dari generasi ke generasi.
2. Imajinasi, yaitu kemampuan untuk mencipta di dalam benak kita di luar realitas kita saat ini.
3. Suara hati, yaitu kesadaran batin yang dalam tentang yang benar dan yang salah, tentang prinsip-prinsip yang mengatur perilaku kita, dan pengertian tentang tingkat di mana pikiran dan tindakan kita selaras dengan prinsip-prinsip tersebut.
4. Kemauan, yaitu kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri kita, bebas dari semua pengaruh lain.
Dengan keempat anugerah Ilahi tersebut berarti sesungguhnya kapasitas manusia tidak terbatas. Hal ini karena kita memiliki semua hal yang diperlukan untuk mencipta (imajinasi) berdasarkan tuntunan atau panduan suara hati yang mewujud atas kesadaran diri dan terdorong oleh kehendak bebas dalam diri kita.
Kalau kita perhatikan sekeliling kita, semua benda ciptaan manusia, tidak ada satu pun yang tercipta tanpa terlebih dulu melalui proses imajinasi dan upaya yang tidak kenal lelah untuk mewujudkannya (kehendak bebas) dan berdasarkan tuntunan intuisi, ilham atau inspirasi. Artinya setiap kita juga memiliki kemampuan unik tersebut untuk mencipta dan mewujudkan setiap imajinasi atau gambaran mental yang ada dalam pikiran kita menjadi realitas fisik atau kenyataan.
Analogi Gunung Es dan Kekuatan Tersembunyi Kita
Setiap manusia pada dasarnya tidak menyadari kekuatan yang dimilikinya, sampai akhirnya pada suatu titik ketika beberapa orang yang sukses dapat menemukan rahasia tersebut dan menjadi dan atau memperoleh apa pun yang mereka impikan dan inginkan selama ini. Kekuatan tersebut adalah seperti bagian gunung es yang tidak kita ketahui sebelumnya.
David J. Schwartz dalam bukunya The Magic of Thinking Big mengemukakan empat alasan atau dalih mengapa banyak orang tidak mencapai impian atau kesuksesan. Dalih tersebut antara lain adalah dalih kesehatan, dalih usia, dalih intelegensi dan dalih nasib. Ke empat hal itulah yang sering digunakan manusia untuk meyakinkan dirinya bahwa kesuksesan dan kehidupan yang luar biasa adalah bukan untuknya. Kita adalah sebatas pikiran kita. Pernyataan ini sangat tepat untuk menunjukkan bahwa apa pun jadinya kita, apa pun yang kita miliki semuanya tergantung dari apa yang kita pikirkan dan kita yakini.
Enam Kekuatan Utama Manusia
1. Kekuatan Impian (The Power of Dreams)
Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.
2. Kekuatan dari Fokus (The Power of Focus)
Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu (termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti: kekuatan/strengths dan kelemahan/weakness dalam diri, peluang di sekitar kita, dan sebagainya) dengan lebih jelas dan mengambil langkah untuk mencapainya. Seperti sebuah kacamata yang membantu seorang untuk melihat lebih jelas, kekuatan fokus membantu kita melihat impian, sasaran, dan kekuatan kita dengan lebih jelas, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam melangkah untuk mewujudkannya.
3. Kekuatan Disiplin Diri (The Power of Self Discipline)
Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah sebuah kebiasaan. Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita. Untuk membangun kebiasaan tersebut, diperlukan disiplin diri yang kokoh. Sedangkan kedisiplinan adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita dan mengendalikannya untuk mencapai impian dan hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.
4. Kekuatan Perjuangan (The Power of Survival)
Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan. Seringkali kita lupa untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup, karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan (ingredient) yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.
5. Kekuatan Pembelajaran (The Power of Learning)
Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada aras yang lebih tinggi.
6. Kekuatan Pikiran (The Power of Mind)
Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita. Dengan melatih dan mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional dan bahkan kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ke tataran yang lebih tinggi.
Semua dari kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya. Semuanya ini adalah produk dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita.
29 Oktober 2008. Tak Berkategori.
Rabu, 11 Februari 2009
PuIsI Ko-e
Tanpamu apa arti kehidupan nie
Bahkan unTuk hidupun tak bisa bermimpi
kaulah seseorank y9 prtama
yank kO-e cinTai lbh dR hdup ko-e.........
Dalam pemujaan ko-e
Dalam kebisUan kO-e
Dalam perasaan kO-e
HaNya aDAKau slalu d'hAti ko-E
Globalisasi
Bagi kalangan usia menengah dan lanjut usia, aktivitas menjelajah internet ternyata dapat memberi dampak positif bagi fungsi dan kemampuan otak, demikian hasil sebuah penelitian terbaru yang dimuat American Journal of Geriatric Psychiatry.
Para ahli dari University of California Los Angeles belum lama ini menemukan bahwa kegiatan surfing internet dapat menstimulasi pusat otak yang mengendalikan pembuatan keputusan dan pertimbangan kompleks.
Peneliti menyatakan, aktivitas menggunakan internet mungkin dapat membantu mencegah perubahan psikologis berkaitan dengan pertambahan usia yang kerap menyebabkan penurunan fungsi otak.
Ketika seseorang bertambah tua, diyakini terjadi sejumlah perubahan nyata pada otak termasuk penciutan dan pengurangan aktivitas sel yang dapat mempengaruhi kemampuan dan fungsi otak.
Sudah lama diduga bahwa aktivitas yang membuat otak tetap aktif seperti bermain puzzle atau membaca dapat meminimalisir dampak penuaan otak - dan riset terbaru telah mengindikasikan bahwa aktivitas surfing internet dapat menjadi salah satu alternatif.
"Hasil penelitian ini menganjurkan bahwa perkembangan teknologi komputer dapat memberi efek psikologis dan potensi manfaat terhadap kalangan usia menengah dan lansia. Berinternet dapat melibatkan aktivitas otak yang rumit , yang dapat membantu melatih dan memperbaiki fungsi otak ," ujar pimpinan riset Professor Gary Small seperti dikutip BBC
Small melakukan risetnya dengan melibatkan 24 sukarelawan berusia antara 55 hingga 76 tahun. Setengah dari mereka merupakan pengguna aktif internet sedangkan sisanya tidak.
Setiap partisipan menjalani scan otak saat melakukan surfing internet dan juga ketika diberi tugas membeca buku. Kedua jenis aktivitas ini ternyata menunjukkan bukti signifikan akan adanya aktivitas pada wilayah otak yang mengendalikan bahasa, mambaca, daya ingat dan kemampuan visual.
Namun begitu, berinternet ria menghasilkan aktivitas tambahan yang signifikan pada daerah yang terpisah pada otak yang mengendalikan pembuatan keputusan serta pertimbangan kompleks. Dibandingkan aktivitas membaca sederhana , menggunakann internet membutuhkan pilihan yang membuat orang harus membuat keputusan akan apa yang harus diklik dalam upaya mendapatkan informasi yang diinginkan.